Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-11 16:35:49【Resep Pembaca】427 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(55)
Sebelumnya: Komnas HAM pantau masalah MBG, ingatkan pangan
Selanjutnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Artikel Terkait
- Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
- Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini
- Produk makanan sehat RI catat transaksi Rp145 miliar di Chili
- Jelang akhir tahun, simak 8 ide liburan yang ngak biasa dan seru
- Kapolri siapkan fitur lapor cepat pada aplikasi ojek daring untuk kamtibmas
- Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
- Kemenperin catat ragam komitmen investasi industri di World Expo Osaka
- Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik
- Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
- Riset: Kril Antartika enggan konsumsi makanan bermikroplastik
Resep Populer
Rekomendasi

Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa

Pemkab OKU Selatan luncurkan Program MBG di Rantau Panjang

MBG mandiri Kabupaten Penajam berdayakan lingkungan sekolah

Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri

Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang

Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal